Giat Menulis, Kader Fatayat Lampung Hasilkan Puluhan Juta

Salah satu novel karya Susan Arisanti yang berhasil dipasarkan di Gramedia. (Foto/Diva Press)


Way Kanan, Gemilang TotalBerawal dari hobi menulis fiksi penggemar di media sosial facebook, Kader Fatayat Kabupaten Way Kanan Lampung, Susan Arisanti, berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dari berbagai karyanya.



Dikatakan Susan, hobi menulis itu muncul sejak ia berada di bangku SMP. Kala itu ia sangat giat menulis cerita pendek (cerpen) dan puisi. Namun, sejak ia menduduki bangku SMA, hobi menulisnya berkurang.

Susan memilih untuk fokus berorganisasi, sebab ia diberi amanah menjadi sekretaris Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan sebagai sekretaris Dewan Kerja Ranting (DKR) Gerakan Pramuka. Selain itu juga, ia berkecimpung dengan grup drum band sebagai mayoret.

"Pokoknya waktu SMA dulu, menulis cerpen dan puisi itu ketika ada tugas Bahasa Indonesia saja," ungkap Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan kepada NU Online, Jumat (2/7).






Ketika memasuki dunia perkuliahan, waktu pun ia habiskan dalam berorganisasi. Ia tercatat aktif sebagai pengurus Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri atau Kopri di Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Sumatera Selatan. Dan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma).

Hingga menjelang tugas akhir kuliah, aktivitas menulisnya hampir sirna. Namun, ketika sedang menyusun skripsi, ia mulai tertarik kembali dengan menulis. Hal tersebut sebab didorong kejenuhan ketika mengerjakan skripsi, serta butuh sesuatu yang dapat dijadikan alat untuk menyegarkan otak.

Berawal dari hal tersebut, lama-kelamaan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Negeri 4 Kasui, Way Kanan itu pun mulai tertarik menulis novel. "Kalau tidak salah, tahun 2012 akhir mulai giat menulis novel dan sampai sekarang," tuturnya.

Bagi Susan, menulis bukan sekadar hobi. Namun, lebih ke self healing atau penyembuhan diri. "Kalau pikiran lagi suntuk, terus malas mau ngapain, mood juga kacau, ya aku lampiaskan dengan menulis," ujar Susan.

Dari facebook Susan sangat senang menulis fiksi penggemar. Namun, dikarenakan pembacanya sedikit, ia pun beralih ke aplikasi wattpad. Dan dari sinilah ia mulai tertarik menulis novel.



Advertising



Novel pertama yang ia tulis di wattpad berjudul Serenade Jingga, yang mengisahkan seorang dokter koas yang ditugaskan di daerah terpencil. Dari sini pula cikal-bakal karya miliknya berhasil tembus market pemasaran di Gramedia.

Tahun 2016 ia mengikuti seleksi kampus fiksi, sebuah kegiatan belajar menulis yang digawangi oleh Diva Press Yogyakarta secara gratis. Dari biaya makan, penginapan, hingga mentor, semua ditanggung penyelenggara.

Dengan mengirimkan sebuah cerpen sebagai salah satu syarat, Susan dinyatakan lulus menjadi salah satu peserta kampus fiksi dan bertolak ke Yogyakarta beberapa hari mengikuti kegiatan.

Pasca kegiatan tersebut, ia dihubungi CEO Diva Press untuk mengirimkan naskah novel. Dan, novel pertama miliknya berhasil terbit dan dijual di Gramedia di seluruh Indonesia.

Susan sama sekali tidak menyangka, jika karya miliknya akan dipasarkan sebagaimana penulis ternama. Bahkan keuntungan yang ia dapatkan tembus hingga lebih dari tiga puluh juta rupiah.

"Dulu saya berpikir hanya self healing, menulis itu seperti usaha menjadikan jiwa waras. Jika ada benefit, ya itu sebagai bonus," tutur Susan dengan gembira.

Setelah berhasil dengan novel pertama, Susan mendapat panggilan dari penerbit Mizan, naskah yang berjudul 'Luka yang Kau Tinggal Senja Tadi' pun berhasil dipinang dan diterbitkan oleh  Penerbit Mizan melalui anaknya Pastel Books.



Lalu novelnya yang berjudul Tsani Athaya juga dipinang Melvana Media, dan laku diterbitkan. Dan, yang terakhir berjudul Sangiang Pandita kembali diterbitkan oleh Diva Press.

Bagi Susan, menjadi penulis itu harus membuka pergaulan seluas-luasnya, mau belajar sekeras-kerasnya, dan menulis seindah-indahnya.

Adapun premis, Susan mengatakan, hal tersebut diperoleh dari pengalaman pribadi, kisah orang lain yang menginspirasi, serta dengan mengamati lingkungan sekitar.
 
Untuk menjadi penulis, tak banyak tips yang dilakukan. Menurut Susan, dengan banyak belajar dan berlatih hal itu akan menjadi kebiasaan. Dan, yang paling penting ialah teknik menulis, sebab hal tersebut berpengaruh kuat untuk dilirik penerbit. Teknik menulis ini meliputi ejaan, tanda baca, dan sejenisnya.

Sampai saat ini, Susan masih giat menulis berbagai kisah di wattpad miliknya @SusanArisanti. Tulisannya banyak menyita para pengguna wattpad, bahkan beberapa karya tembus jutaan pembaca.


Kontributor: Disisi Saidi Fatah




--------------------------------------------------------------------------------

Note : Bagi saudara-saudari yang ingin tulisannya dipublikasikan pada "Gemilang Total", bisa dikirim ke redaksi di pecandusastra96@gmail.com . Dengan syarat warta; memenuhi komponen 5 w + 1 h. Untuk Opini, Esai, Puisi, Cerpen, dan lainnya syarat utama harus karya orisinil (bukan plagiat). 

No comments

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Powered by Blogger.