Nahdliyin yang Jatuh Cinta Pada Jembatan | Gatot Arifianto
Pojok Pelajar - Gatot Arifianto, dengan ketidaksempurnaannya sebagai manusia memiliki idealisme tersendiri. Di bawah kepemimpinannya, GP Ansor Way Kanan hari ini telah membuktikan diri sebagai organisasi bermanfaat bagi masyarakat dengan menggelar Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) sebagai upaya mendorong generasi bangsa berpendidikan lebih tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi, Pengasuh Pesantren Assiddiqiyah 11 Way Kanan menjawab pertanyaan Ketua Alumni BPUN Way Kanan 2016, Riky Ryan Saputra.
Adapun alumni BPUN 2016 yang juga mahasiswi Politeknik Negeri Lampung, Merinda Wijaya menyebut Gatot Arifianto sebagai panutan baik. Alasannya? Alumni SMAN 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara itu menilai Gatot banyak memberi contoh dengan tindakan daripada berbicara.
Siapa sebenarnya Gatot Arifianto? Ia merupakan Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Lampung 2014-2018. Kamituo (master) Tapak Aji Sesontengan (ATS) itu seringkali diminta memotivasi pelajar, komunitas lingkungan hidup hingga organisasi kepemudaan.
Sejak kecil, aktivis Gusdurian dan Koordinator SIEJ (The Society of Indonesian Environmental Journalists) Lampung, kelahiran Purworejo, Jawa Tengah 23 Januari 1979, yang dilahirkan dari pasangan Warno Sumarto bin Asmo Wiguno dan Yohana Robertha (Sugiarti) binti Elyas Harahap ini aktif di berbagai organisasi sosial dan kesenian. Gatot juga seringkali memprakarsai kegiatan kemanusiaan dan keindonesiaan.
Belum purna masa khidmatnya sebagai Ketua GP Ansor Way Kanan, Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Lampung juga meminta yang bersangkutan untuk berkhidmah. Hal itu, tentu membuat Gatot juga harus siap jika sewaktu-waktu ditugaskan ke kabupaten/kota di Lampung. Dalam beberapa kesempatan, Gatot juga membawa anak-anaknya saat bertugas.
Ketua PC GP Ansor Tulang Bawang, Hariyanto mengaku salut dan memberi aplus untuk Gatot siap yang ditugaskan turun keliling kabupaten/kota di Lampung. ”Kalau saya, ngampuuuun mas,” ujar Hariyanto.
WD Fathurrochman Syam, Ajengan Teater Jabal Kabupaten Tanggamus, Lampung, juga menilai kiprah Gatot Arifianto dalam memimpin GP Ansor Way Kanan. Pria yang karib dipanggil Maman itu menyebut Ansor Way Kanan telah menjelma menjadi civil society dalam mengatasi problem juga diharapkan menjadi penyeimbang atau social balance.
“GP Ansor Way Kanan sudah mampu memberdayakan ekonomi kreatif seperti penjualan madu, kegiatan-kegiatanya pun tak pernah sepi, angkat topi untuk kreativitas dan kerja kerasnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala MTs Nurul Falah, YPI PP Nurul Falah Gunung Tiga, Tanggamus itu pula.
Berkaitan dengan beragam penilaian tersebut, Gatot menyebut hidup berikut perbuatan adalah dinding gema, dengan bahasa lain, jika menyerukan kata “sukses” di tepi jurang, maka pantulan suara dihasilkan akan sama, yakni “sukses”, tidak mungkin yang lain, begitu pun penilaian atau apresiasi.
“Mencintai Nahdatul Ulama (NU) harus menjadi gerak. Gerak untuk membangun bangsa dengan kiprah positif dari berbagai bidang. Keyakinan ini selaras dengan sejarah NU yang tidak berseberangan dengan pemerintah dalam konteks positif. NU adalah pemilik saham bangsa ini. Menjadi kewajiban bagi kader Ansor untuk terus berbuat untuk bangsa melalui harakah (gerakan) positif,” papar Gatot.
Pemegang sertifikat praktisi hypnosis dan neo neuro linguistic programing dari lembaga berkompeten itu menambahkan, terinspirasi dan jatuh cinta pada jembatan.
“Membaca jembatan, membaca tugas kemanusiaan. Ditengok atau tidak setelah digunakan orang-orang mencapai tujuan, bukan persoalan. Khairunnas anfa’uhum linnas,” ujar Gatot menanggapi sejumlah kegiatan dilakukannya, seperti menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif ATS hingga BPUN.
Sejak 2015, ayah dari Haura Zanna Netrahyahimsa, Sayyidina Tsaqif Netrahyahimsa dan Hamengku Rayyan Al Segaf Netrahyahimsa ini memang berkecimpung di program filantropi edukasi yang mendorong pelajar kurang mampu tapi berprestasi untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN. Mata Air Foundation mempercayai suami dari pengajar biologi Susana Ekawati S.Si, M.Pd ini menjadi Manager Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) di Way Kanan dan Lampung.
Saat ini, pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman km 1 nomor 83 Blambangan Umpu Way Kanan, Lampung ini juga dipercaya menjadi Asisten Informasi dan Komunikasi Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ketua Bidang Informasi Media dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Nahldatul Ulama (DPP K Sarbumusi NU) masa khidmah 2016-2021. Gatot bisa dihubungi melalui Twitter dan Instagram @sineasastra. Facebook Gatot Arifianto.
---------------------------------------------------------------------------------
*** Reupload dari NU Lampung
>>> Gatot Arifianto, Nahdliyin Yang Jatuh Cinta Pada Jembatan
---------------------------------------------------------------------------------
Note : Bagi saudara-saudari yang ingin tulisannya dipublikasikan pada "Pojok Pelajar Lampung", bisa dikirim ke redaksi di pecandusastra96@gmail.com . Dengan syarat warta; memenuhi komponen 5 w + 1 h. Untuk Opini, Essai, Puisi, Cerpen, dan lainnya syarat utama harus karya orisinil (bukan plagiat).
Mantaap
ReplyDelete