Generasi Muda Nahdhatul Ulama dalam Menyebarkan Faham Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan

 

Oleh : Fathonah

Generasi muda adalah penopang utama bangsa dan negara. Semangat juang membakar berkoar pada diri seorang pemuda. Kiprahnya luhur untuk kemaslahatan umat berbangsa. Begitupun kiprahnya generasi muda Nahdhatul Ulama untuk meneguhkan komitmen kebangsaan.

Sebagai generasi muda yang cinta NKRI menjadi sebuah tanggung jawab besar memupuk cinta tanah air. Tanah kelahiran bumi pertiwi yang di raih dengan darah dan perjuangan leluhur bangsa.

          Baca juga : Gatot Arifianto, Nahdliyin Yang Jatuh Cinta Pada Jembatan

Bagaimana generasi muda ikut andil dalam mewujudkan cita-cita bersama, dengan terus mengasah kemampuan dan tekun beribadah. Beretika yang baik merupakan sebuah perwujudan generasi muda dalam menebarkan faham Ahlussunnah Waljama'ah. Moralitas adalah bentuk kiprah agama untuk kesatuan bernegara. Tidak perlu berkoar menyuarakan faham-faham kebaikan, cukuplah etika yang dikedepankan sebagai syiar dalam mewujudkan Faham Aswaja. Karma saat ini umat butuh bukti bukan hanya fiksi.

Tentu hal itu dapat terwujud jika generasi berbudi memiliki komitmen cinta kepada NKRI. Bangsa ini milik kita, bangsa ini punya kita. Kita adalah warga negara yang lahir dan dibesarkan di bumi pertiwi tercinta. Kokohkan rasa bela tanah air dengan komitmen kebangsaan yang tinggi serta berbudi luhur seperti ulama penerus anbiya  dengan faham Ahlussunnah Waljama'ah.

          Baca juga : Khidmah NU : Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Bangsa

Bersama kita satu untuk Indonesia lebih maju. Kokohkan rasa cinta dengan pembuktian karakter yang berakhlakul karimah sebagai penopang kekuatan agama dan negara.

Generasi Muda Nahdhatul Ulama hadir untuk bersama berpegang tangan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mengharap Ridho Allah SWT serta petuah para guru dan aulia-aulia untuk berteguh pada Faham Ahlussunnah Waljama'ah semoga menjadi wasilah jalan menuju Jannah-Nya yang Maha Luhur.

Bersama kita bisa wujudkan indonesia menjadi Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofuurun

*** Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syech Maulana Hasanuddin (SMH) Banten